![]() |
| https://dewiintansagita.blogspot.com/ |
Dari tayangan tentang bentuk-bentuk program yang
berdampak pada murid, tuliskan dampak pada murid yang dapat Anda amati dari
program-program yang ada dalam tayangan video pada LMS Eksplorasi Konsep.
|
Nama program |
Dampak pada murid yang dapat diamati |
|
Program
yang berfokus pada kepemimpinan murid (Desain
for Change: Kabupaten Banggai) |
Dampak dari program ini yaitu siswa dapat belajar dengan
senang, ceria, dan gembira. Siswa dapat menuangkan ide-ide dan gagasan yang
mereka miliki terkait dengan kelas/sekolah impian yang mereka inginkan dengan
menyenangkan dan penuh antusiasme. Siswa terlatih bekerjasama dan saling bahu membahu untuk mewujudkan kelas/sekolah impiannya. Siswa
juga terlatih untuk mampu berkomunikasi karena dikahir kegiatan siswa
melakukan sharing/berbagi terkait kegiatan yang mereka lakukan dalam
mewujudkan kelas/sekolah impian mereka. |
|
Program
sekolah yang berfokus pada kepemimpinan murid (SD
Insan Telada Bogor) |
Dampak dari program ini yaitu siswa dilatih untuk melakukan pengendalian diri melalui
kegiatan doa bersama, siswa dilatih menjadi anak yang jujur, cerdas, peduli
sesama, serta bertanggung jawab. Siswa
juga dilatih untuk
memaknai pesan- pesan nilai
kemanusiaan yang di dapat dari setiap materi pelajaran yang mereka pelajari.
Melalui kelas integrasi kakak kelas yang besar
dilatih untuk menjadi
pemimpin agar mampu membimbing adik-adiknya. Melalui
kegiatan praktik siswa dapat belajar dengan aktif dan menyenangkan. |
|
Kepemimlinan
kepala sekolah yang inovatif (Kepala
Sekolah SD Sumbergondo 2 Batu, Jawa Timur) |
Dampak program ini yaitu siswa menjadi lebih aktif dalam
kegiatan belajar dan juga siswa senang dan nyaman dalam belajar. Melalui
kelas berkonsep siswa menjadi betah belajar di kelas dan juga mereka dapat
dengan mudah memahami materi yang dipelajari. Program ini menjadi lebih
berdampak pada murid dengan dilibatkannya orang tua (komite sekolah) dalam
melaksankan programnya. |
|
Contoh
program sekolah adiwiyata (Sekolah
Nyaman dan Asri Peraih Adiwiyata) |
Dampak program ini yaitu siswa
menjadi lebih memahami dan sadar akan menjaga lingkungan sekolah. Dengan lingkungan
sekolah yang bersih, nyaman, dan asri maka mereka akan nyaman juga dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu, siswa juga dapat dengan bebas
berkreatifitas untuk membuat taman sehingga sekolah menjadi lebih
hijau dan asri. Dampak lainnya yaitu siswa
menjadi betah berada di sekolah terutama pada jam-jam istirahat. |
Program Sekolah Alam
(SMP Negeri 3 Wangi-Wangi)
|
Program sekolah yang
mengitergasrikan kurikulum berbasis lingkungan/alam berdampak pada pelayanan
dan pelaksanaan pembelajaran yang kolaborasikan kurikulum berbasis
lingkungan. Peserta didik dalam belajar tidak terfokus di dalam kelas aja,
mereka dengan dibimbing oleh gurunya dapat memanfaat lingkungan sekolah, taman,
halam kelas dijadikan sebagai tempat belajar. Begitu juga, peserta didik
diajak praktik langsung dengan menanfaatkan bahan-bagan yang ada dilingkungan
sekolah, sehingga peserta didik libih cepat dengan mudah memahami materi
pelajaran yang diberikan. |
|
Program
yang melibatkan peran serta masyarakat (Pembangunan Sekolah-Sekolah Kerjasama
Indonesia-Australia) |
Program ini merupakan
bagaimana melibatkan masyarakat sekitar dengan bekerjasama dengan pihak
tertentu untuk membangun sekolah. Dampaknya yaitu ketuntasan wajib belajar 9
tahun yang sebelumnya di daerah ini tidak ada sekolah sehingga anak-anak
tidak melanjutkan ke tingkat lebih tinggi.
Dengan adanya program ini, berdampak pada semangat para warga sekolah
untuk menyekolahkan anaknya sehingga tidak ada kata putus sekolah. Program
ini juga mebangkitan harapan bagi seluruh warga Indonesia akan pentingnya
pendidikan. |
Refleksikan program-program yang telah dilaksanakan di sekolah Anda.
Apakah program-program tersebut sudah berdampak pada murid? Pilih satu program
dan jawab pertanyaan berikut: a) pa nama dan tujuan
program? b) Apa saja aktivitas yang ada dalam program (Apa yang dilakukan
murid/guru/kepala sekolah jika ada?) c) Apa dampak yang dapat diamati pada
murid? dan, d) Apakah program yang Anda ceritakan di atas sudah mengikuti
tahapan BAGJA?
a.
Apa nama dan tujuan program?
Nama program
Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan
Pembiasaan di Sekolah
Tujuan Program
Penumbuhan nilai-nilai karakter peserta didik melalui kegiatan pembiasaan
b. Apa saja aktivitas yang ada dalam program (Apa yang dilakukan murid/guru/kepala
sekolah jika ada?)
Seluruh peserta didik melakukan pembiasaan di awal
jam pelajaran secara bersama-sama mulai dari hari Senin sampai dengan hari
Jumat.
|
Hari |
Kegiatan Pembiasaan |
|
Senin |
Pembiasaan Upacara Pengibaran
Bendera dan Pentingnya budaya disiplin melalui pembinaan yang dari guru dan
instansi terkait (kepolisisan, koramil, dan puskesmas). |
|
Selasa dan Kamis |
Pembiasaan Pembacaan Almasurat
dan Asmaul husna. |
|
Rabu |
Pembiasaan gemar membaca
(Literasi Membaca dan Numerasi). |
|
Jumat |
Pembiasaan Jumat Mengaji, Jumat
Sodakoh dan Jumat bersih. |
Aktivitas yang
dilakukan peserta didik adalah adalah belajar bersama di lapangan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan, kemudian ditindaklanjuti di rumah masing-masing. Apabila
peserta didik yang mengelami kesulitan belajar dipersilahkan untuk menyampaikan
kepada pembina dari masing-masing koordinator.
Sedangkan hal
yang dilakukan Guru sebagai pembimbing dan pendamping adalah memberikan teladan
baik dalam setiap pembiasaan. Guru yang berperan sebagai pembimbing dan
pendamping untuk mengontrol peserta didik dalam kehadiran pembiasaan dan selalu
kerjasama dengan orangtua, dan Pembina dari masing-masing koordinator
pembiasaan.
Yang dilakukan
Kepala sekolah adalah mendukung sepenuhnya kegiatan positif yang dilaksanakan
dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam kegiatan tersebut melalui
wakil sarana dan prasarana. Selain itu, mengawasi dan mengevaluasi program kegiatan
pembiasaan dalam menumbuhkan dan pengutan pendidikan karakter peserta didik.
c.
Apa dampak yang dapat diamati pada murid?
Dampak yang dapat diamati pada murid yaitu mereka
memiliki nilai-nilai religius yang baik, disiplin dalam melakukan kegiatan,
mandiri, percaya diri, dan berempati serta memahami maknanya untuk dijadikan
pedoman dalam hidup.
d.
Apakah program yang Anda ceritakan di atas sudah mengikuti tahapan BAGJA?
Menurut saya sudah.
|
PRAKARSA PERUBAHAN |
Strategi kegiatan pembiasaan bagi
peserta didik yang dapat menumbuhkan karakter positif |
|
|
TAHAPAN |
Pertanyaan |
Daftar tindakan yang
perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan |
|
B-uat pertanyaan (Define) |
Bagaimana peserta didik dapat melakukan kegiatan
pembiasaan yang dapat menumbuhkan karakter positif? |
Mencari berbagai informasi mengenai kegiatan pembiasaan yang dapat menumbuhkan
karakter positif. |
|
A-mbil pelajaran (Discover) |
Kegiatan pembiasaan seperti apa yang dapat menumbuhkan
karakter positif peserta didik? |
Membuat
program kegiatan kegiatan pembiasaan: 1.
Upacara bendera 2.
Pembacaan Al-Matsurat dan Asmaul Husna 3.
Literasi membaca dan numerasi, dan 4.
Jumat mengaji, jumat sodakoh dan jumat bersih. |
|
G-ali mimpi (Dream) |
Karakter yang diharapkan tumbuh setelah peserta didik
mengikuti kegiatan pembiasaan? |
Semua peserta
didik diharapkan dapat memiliki karakter positif, yaitu: disiplin, menjadi
insan yang mulia, rendah hati dan semangat serta cakap dalam kehidupan
sehari-hari. |
|
J-abarkan rencana (Design) |
· Berapa
lama target untuk merencanakan kegiatan pembiasaan bagi peserta didik? · Apa
tindakan-tindakan yang mendukung dalam merencanakan kegiatan pembiasaan bagi
peserta didik? · Bagaimana
mengukur kemajuan dan melanjutkan langkah? |
·
Membuat capaian yang realistis dengan
membuat time schedule · Berkolaborasi dengan rekan sesama guru dalam merencanakan kegiatan
pembiasaan bagi peserta didik. · Melibatkan
pengurus OSIS dan Pengurus
Ikatan Pelajar Pengurus Mesjid Sekolah (IPPMS) dalam pelaksanaan pembiasaan · Selalu melakukan evalusai dalam setiap tahapan. |
|
A-tur eksekusi (Deliver) |
· Siapa
saja yang akan saya libatkan dalam mewujudkan rencana ini? Berperan · Kapan
usaha merencanakan kegiatan praktikum akan mulai dilakukan? |
· Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab umum adalah kepala sekolah selaku top manajemen. · PKS Kesiswaan sebagai penanggungjawab
pelaksana pembiasaan penumbuhan karakter bagi peserta didik. · Wali kelas sebagai pengawas
dalam kehadiran program pembiasaan dan pembimbing di kelasnya masing-masing. · Guru Mata Pelajaran sebagai sebagai
contoh dan teladan. · Kegiatan perencanaan dilakukan sebelum memasuki tahun
pelajaran baru dan mengaplikasikannya pada tahun pelajaran baru. |
3. Setelah mengetahui bagaimana sebuah pelaporan harus dipertanggung jawabkan, mulai dari perencanaan, monitoring, evaluasi hingga pelaporan, apakah program sekolah yang Anda ceritakan di atas sudah memperhatikan hal-hal tersebut?
Program Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pembiasaan di Sekolah yang dilakasanakan sudah menempuh pada tahapan perancanaan, monitoring evaluasi, dan laporan.
- Pada tahap perencanaan yang dikoordinir oleh Tim PKS Kesiswaan SMPN 1 Sukaresmi dengan membuat program kegiatan yang diajukan kepada Kepala Sekolah yang meliputi nama program, tujuan, sasaran, waktu kegiatan, anggaran biaya, serta panitia pelaksana program.\
- Pada tahap monitoring Murid dikontrol oleh Kepala Sekolah, PKS Kesiswaan, Pembina OSIS, Guru, dan Wali kelas agar melaksanakan sesuai dengan peraturan sekolah.
- Pada tahap evaluasi, Setiap selesai pembiasaan atau sebulan sekali pembina dari masing koordinator kegiatan melakukan evaluasi, apakah program ini sudah berjalan sesuai dengan rencana atau sebaliknya.
- Pada tahap pelaporan, setiap sebulan sekali melaporkan kehadiran dan perkembangan murid dalam pembiasaan kepada Kepala Sekolah, dan wali kelas untuk diberikan umpan balik.
1. Berikan catatan Anda tentang identifikasi
risiko yang dilakukan oleh sekolah dalam merencanakan dan mengelola
program yang Anda ceritakan di atas!
Dalam dunia pendidikan kita mengenal istilah
manajemen pendidikan yang dilakukan sekolah untuk mengembangkan mutu sekolah,
manajemen risiko merupakan salah satu hal wajib yang harus dilakukan dalam
merencanakan program sekolah. Manajemen risiko haruslah menjadi satu kesatuan
bagian yang tak terpisahkan dari pelaksanaan sistem manajemen di sekolah.
Risiko dalam sebuah program merupakan sebuah
langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi segala sesuatu
yang kemungkinan besar dapat terjadi, termasuk juga dalam merencanakan
dan melaksanakan program pendidikan. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga
pendidikan wajib melakukan rangkaian analisis dan metodologi yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan dan mengevaluasi
risiko yang mungkin timbul dari pelaksanaan program sekolah.
Risiko tidak dapat dihindari tetapi dapat dikelola
dan dikendalikan karena apabila risiko tidak dikelola dengan baik maka
akan mengakibatkan kerugian serta hambatan, sehingga program sekolah yang
telah direncanakan tidak berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya
apabila risiko dapat dikelola dengan baik maka sekolah dapat
meminimalisir segala kerugian yang dapat menghambat jalannya
program sekolah yang telah direncanakan.
Risiko merupakan sesuatu yang memiliki dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. beberapa tipe risiko di lembaga pendidikan, meliputi:
- Risiko Strategis, merupakan risiko yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi mencapai tujuan
- Risiko Keuangan, merupakan risiko yang mungkin akan berakibat berkurangnya aset
- Risiko operasional, merupakan risiko yang berdampak pada kelangsungan proses manajemen
- Risiko pemenuhan, merupakan risiko yang berdampak pada kemampuan proses dan prosuderal internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku
- Risiko Reputasi, merupakan risiko yang berdampak pada reputasi dan merek lembaga. (Princewatercoper, 2003)
Pada akhirnya perubahan-perubahan yang dilakukan
sekolah akan menimbulkan suatu risiko, namun tidak melakukan perubahan pun merupakan
sebuah risiko oleh karena itu setiap sekolah harus mengidentifikasi risiko dan
merencanakan pengelolaannya. Apabila semua sekolah dapat menerapkan manajemen
risiko maka setiap kerugian akan dapat diminimalisir. Adapun tahapan manajemen
risiko adalah sebagai berikut:
1)
identifikasi jenis risiko;
2)
pengukuran risiko;
3)
melakukan strategi dalam pengendalian risiko; dan,
4)
melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan
Berikut
ini disajikan dalam bentuk tabel mengenai catatan tentang identifikasi risiko yang
dilakukan oleh sekolah dalam merencanakan dan mengelola program kegiatan pembiasaan
yang dilaksanakan.
|
Kondisi saat ini |
Kondisi yang akan
datang |
Risiko |
||||
|
Strategis |
Keuangan |
Operasional |
Pemenuhan |
Reputasi |
||
|
Penguatan program Penguatan Pendidikan Karakter Melalui
Pembiasaan di Sekolah |
Merencanakan dan memadukan dalam kegiatan pembelajaran dan
Ekstrakurikuler |
Kolaborasi semua warga sekolah |
Bertambahnya anggaran |
Pemenuhan kebutuhan anggaran dan jadwal kegiatan yang
diintegrasikan dalam setiap aktivitas dan program sekolah |
Alokasi anggaran dan keterlibatan semua warga sekolah |
Terciptanya sekolah yang berkarakter dan berbudaya |


0 komentar