JURNAL
REFLEKSI
Minggu ke- : 24
Nama : Sri Maryati
Asal Sekolah : SMPN 1 Sukaresmi
Model 6 : Reporting,
responding, relating, reasoning, reconstructing (5R)
Materi di minggu terakhir ini diawali
dengan demonstrasi kontekstual modul 3.3 mengenai pengelolaan program yang
berdampak pada murid. Kemudian dilanjutkan dengan Elaborasi pemahaman atau sesi
instruktur bersama Ibu Purnama Sari untuk menguatkan pemahaman mengenai pengelolaan program yang berdampak pada murid.
Selanjutnya koneksi antarmateri dan aksi nyata mengenai pengelolaan program
yang berdampak pada murid. Kegiatan minggu ini diakhiri dengan kegiatan
lokakarya keenam Pendidikan Guru Penggerak.
Saya
sangat senang mendapatkan materi mengenai pengelolaan program yang berdampak pada
murid. Ini merupakan materi baru lagi yang saya peroleh dalam PGP. Dalam
mengelola program yang berdampak pada murid, salah satu panduan yang
dapat digunakan adalah dengan menerapkan paradigma inkuiri apresiatif melalui
tahapan BAGJA, manajemen risiko, dan MELR.
Sebenarnya
setiap Sekolah pasti selalu membuat program, tapi belum dimulai dari tujuh modal
yang sekolah miliki. Ketujuh modal tersebut yaitu sumber daya manusia, sosial,
fisik atau sarana dan prasana, lingkungan atau alam, politik, finansial, agama
dan budaya dapat digunakan sebagai penunjang program sekolah yang diharapkan. Sebagai
implementasi dari pemanfaatan tujuh aset yang menunjang pembelajaran, program
sekolah yang dibuat harus mempunyai ketentuan menjadi panduan dalam menyusun
rencana program tersebut.
Salah satu panduan yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan
paradigma inkuiri apresiatif melalui tahapan BAGJA, manajemen risiko, dan MELR.
BAGJA
merupakan akronim (singkatan) dari 5 langkah utama yang digunakan dalam sebuah
proses Inkuiri Apresiatif. Lima
tahapan utama yang dijalankan dalam BAGJA tersebut adalah: Buat
pertanyaan utama, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi Bersama, Jabarkan
rencana dan Atur Eksekusi. Sedangkan manajemen resiko merupakan sebuah langkah awal yang dapat dilakukan
untuk mengantisipasi segala sesuatu yang kemungkinan besar dapat
terjadi. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan wajib
melakukan rangkaian analisis dan metodologi yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan dan mengevaluasi risiko yang mungkin
timbul dari pelaksanaan program sekolah. Selain penerapan
pendekatan Inquiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA dan Manajemen Risiko, salah
satu strategi yang digunakan dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid
adalah dengan menggunakan strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning
and Reporting).
Setelah mempelajari dan
memahami mengenai pengelolaan
program yang berdampak pada murid, saya akan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam mengelola suatu program yang berdampak pada murid yang
terdiri atas tahapan BAGJA, Manajemen
Risiko, dan strategi MELR.

0 komentar