ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

JURNAL REFLEKSI MINGGU KE-24

Minggu, 17 Oktober 2021


JURNAL REFLEKSI

 

Minggu ke-    : 24

Nama              : Sri Maryati

Asal Sekolah  : SMPN 1 Sukaresmi

Model 6          : Reporting, responding, relating, reasoning, reconstructing (5R)

 

Materi di minggu terakhir ini diawali dengan demonstrasi kontekstual modul 3.3 mengenai pengelolaan program yang berdampak pada murid. Kemudian dilanjutkan dengan Elaborasi pemahaman atau sesi instruktur bersama Ibu Purnama Sari untuk menguatkan pemahaman mengenai  pengelolaan program yang berdampak pada murid. Selanjutnya koneksi antarmateri dan aksi nyata mengenai pengelolaan program yang berdampak pada murid. Kegiatan minggu ini diakhiri dengan kegiatan lokakarya keenam Pendidikan Guru Penggerak.

Saya sangat senang mendapatkan materi mengenai pengelolaan program yang berdampak pada murid. Ini merupakan materi baru lagi yang saya peroleh dalam PGP. Dalam mengelola program yang berdampak pada murid, salah satu panduan yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan paradigma inkuiri apresiatif melalui tahapan BAGJA, manajemen risiko, dan MELR.

Sebenarnya setiap Sekolah pasti selalu membuat program, tapi belum dimulai dari tujuh modal yang sekolah miliki. Ketujuh modal tersebut yaitu sumber daya manusia, sosial, fisik atau sarana dan prasana, lingkungan atau alam, politik, finansial, agama dan budaya dapat digunakan sebagai penunjang program sekolah yang diharapkan. Sebagai implementasi dari pemanfaatan tujuh aset yang menunjang pembelajaran, program sekolah yang dibuat harus mempunyai ketentuan menjadi panduan dalam menyusun rencana program tersebut.

Salah satu panduan yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan paradigma inkuiri apresiatif melalui tahapan BAGJA, manajemen risiko, dan MELR. BAGJA merupakan akronim (singkatan) dari 5 langkah utama yang digunakan dalam sebuah proses Inkuiri Apresiatif.  Lima tahapan utama yang dijalankan dalam BAGJA tersebut adalah: Buat pertanyaan utama, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi Bersama, Jabarkan rencana dan Atur Eksekusi. Sedangkan manajemen resiko merupakan sebuah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi segala  sesuatu yang  kemungkinan besar dapat terjadi. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan  wajib melakukan  rangkaian analisis dan metodologi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan dan mengevaluasi risiko yang mungkin timbul dari pelaksanaan program sekolah. Selain penerapan pendekatan Inquiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA dan Manajemen Risiko, salah satu strategi yang digunakan dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid adalah dengan menggunakan strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting).

Setelah mempelajari dan memahami mengenai pengelolaan program yang berdampak pada murid, saya akan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengelola suatu program yang berdampak pada murid yang terdiri atas tahapan BAGJA, Manajemen Risiko, dan strategi MELR.

 

 

 

Share This :

0 komentar